
Ketika kita berbicara tentang polusi, yang terlintas di benak kebanyakan orang mungkin adalah udara, air, atau sampah. Namun, ada satu jenis polusi yang sering terlupakan meskipun dampaknya cukup serius, yaitu polusi suara. Polusi suara bisa berasal dari berbagai sumber—lalu lintas kendaraan, pengeras suara, konstruksi, hingga kebisingan dari tempat kerja. Jika terjadi terus-menerus dan tanpa pengendalian, polusi suara dapat mengganggu kesehatan, terutama pendengaran dan tingkat stres seseorang.
PAFI GUNUNG TABUR (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) mengajak masyarakat untuk mulai menyadari bahwa suara bising bukan hanya sekadar gangguan sesaat, tetapi ancaman serius yang berdampak pada kualitas hidup jangka panjang.
Apa Itu Polusi Suara?
Polusi suara adalah gangguan lingkungan yang terjadi karena suara yang melebihi ambang batas kenyamanan dan berlangsung terus-menerus. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa paparan suara di atas 85 desibel (dB) dalam waktu lama dapat membahayakan pendengaran manusia.
Sumber polusi suara bisa berasal dari mesin kendaraan, proyek pembangunan, aktivitas industri, konser musik, bahkan suara televisi atau musik yang terlalu keras di rumah.
Menurut PAFI GUNUNG TABUR, masyarakat sering kali menyepelekan paparan suara ini karena dianggap bagian normal dari kehidupan perkotaan. Padahal, dampaknya bisa sangat serius.
Dampak Polusi Suara pada Kesehatan
Polusi suara bukan hanya menyebabkan ketidaknyamanan, tapi juga berdampak langsung pada kesehatan fisik dan mental. Berikut beberapa dampak yang perlu diwaspadai:
1. Gangguan Pendengaran
Paparan suara bising dalam jangka panjang dapat merusak sel-sel rambut halus di dalam telinga bagian dalam, yang berperan dalam mengirim sinyal suara ke otak. Ketika sel-sel ini rusak, kemampuan mendengar akan menurun secara permanen.
PAFI GUNUNG TABUR menekankan bahwa kerusakan ini sering tidak terasa langsung, tapi terjadi perlahan dan bersifat permanen. Oleh karena itu, penting untuk menghindari kebisingan yang berlebihan sejak dini.
2. Meningkatkan Tingkat Stres
Suara keras dapat merangsang tubuh untuk memproduksi hormon stres seperti kortisol. Jika terjadi terus-menerus, tubuh akan terus berada dalam kondisi ‘siaga’, yang berakibat pada kelelahan, gangguan tidur, dan masalah psikologis seperti kecemasan dan iritabilitas.
Menurut PAFI GUNUNG TABUR, banyak orang yang mengalami kesulitan tidur dan cepat marah tanpa menyadari bahwa penyebabnya adalah lingkungan rumah atau kantor yang bising.
3. Gangguan Konsentrasi dan Produktivitas
Kebisingan yang konstan dapat menurunkan kemampuan otak untuk fokus. Bagi anak-anak, polusi suara bisa menghambat perkembangan belajar dan daya ingat. Sedangkan pada orang dewasa, ini bisa mengganggu produktivitas kerja dan meningkatkan risiko kesalahan dalam aktivitas sehari-hari.
Cara Mencegah dan Mengurangi Paparan Polusi Suara
Menghindari kebisingan sepenuhnya memang sulit, apalagi jika tinggal di daerah perkotaan. Namun, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampaknya:
-
Gunakan earplug atau headphone peredam suara saat berada di lingkungan bising.
-
Pilih waktu yang tepat untuk aktivitas di luar rumah, misalnya berolahraga pagi sebelum lalu lintas padat.
-
Gunakan karpet, gorden tebal, atau bahan kedap suara di rumah untuk menyerap bunyi.
-
Batasi volume televisi, radio, dan alat musik di dalam rumah.
-
Hindari terlalu lama menggunakan earphone dengan volume tinggi.
-
Jika bekerja di lingkungan industri, selalu gunakan pelindung telinga sesuai standar keselamatan kerja.
PAFI GUNUNG TABUR juga mendorong pemangku kebijakan setempat untuk menetapkan batasan suara di area publik dan memastikan pengawasan terhadap kebisingan yang berlebihan.
Peran PAFI dalam Edukasi Kesehatan Masyarakat
Sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA, PAFI GUNUNG TABUR tidak hanya fokus pada penggunaan obat dan farmasi, tetapi juga aktif dalam memberikan edukasi mengenai gaya hidup sehat, termasuk pentingnya menjaga kesehatan telinga dan mental dari paparan kebisingan.
Melalui kampanye sosial dan penyuluhan, PAFI GUNUNG TABUR terus mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, serta melakukan langkah-langkah pencegahan sejak dini.
Polusi suara adalah masalah nyata yang sering terabaikan, tetapi efeknya bisa memengaruhi kualitas hidup secara menyeluruh. Gangguan pendengaran, stres, dan penurunan konsentrasi hanyalah sebagian dari dampak yang bisa timbul.
PAFI GUNUNG TABUR mengajak seluruh masyarakat untuk lebih bijak dalam menciptakan dan memilih lingkungan hidup yang lebih tenang, nyaman, dan sehat. Karena telinga kita, seperti halnya organ lain, juga butuh perlindungan yang serius.